Jika kalimat atau clause tidak memiliki verb, kita harus gunakan to be dan dalam hal ini to be berfungsi sebagai verb. Kalimat atau clause yang tidak memiliki verb seperti ini umumnya menggunakan adjective (baik berupa single word adjective maupun berupa adjective phrase dan adjective clause) atau noun (baik berupa single word noun maupun berupa noun phrase dan noun clause). Kalimat seperti ini biasanya disebut kalimat nominal
S + BE + ADJECTIVE/NOUN
Bentuk BE bisa dalam bentuk present (i.e.
is, am, are), bentuk past (i.e. was, were ), bentuk past participle (i.e. been ), dan dalam bentuk simple form (i.e. be ). Penggunaan bentuk-bentuk to be ini ditentukan oleh tensis; dapat digunakan secara mandiri (dalam simple present tense dan past tense), dapat juga (pada umumnya) digunakan untuk membentuk verb phrase (dalam tensis lainnya).
Contoh: You are crazy (adjective) . They are students (noun) dsb
Yang menjadi pertanyaan dan fokus posting ini adalah kapankah kita gunakan
BE in the simple form?
Penggunaan BE in the simple form adalah sebagai berikut:
A. Kalimat aktif yang menggunakan pola
simple future tense.
S + will + BE + adjective/noun
Contoh:
1. Don’t worry! I will be ok. (Jangan khawatir! Aku akan baik-baik saja).
2. She will be a dentist soon . (Dia dalam waktu singkat (segera) akan menjadi seorang dokter gigi.
3. Andi will be in love with you. (Andi akan jatuh cinta padamu).
B. Kalimat pasif dalam pola simple future tense.
S + will + BE + verb3
Contoh:
1. This house will be sold next month. (Rumah ini akan dijual bulan depan).
2. Your laptop will be repaired this afternoon. (Laptopmu akan diperbaiki sore ini).
C. Kalimat aktif yang menggunakan pola
simple future continuous tense.
S + will + BE + verb-ing
S + will + BE + being + adjective/noun
Contoh:
1. I will be watching Barcelona vs Real Madrid match at 3 o’clock tomorrow morning. (Aku akan sedang nonton pertandingan Barcelona vs Real Madrid jam 3 subuh besok).
2. My parents will be attending a wedding party at 7 tonight. (Orang tuaku akan sedang menghadiri pesta perkawinan jam 7 malam ini).
3. Wow, you look so beautiful. He will be
staring at you all the time. (Wow, kamu tampak cantik sekali. Dia akan (sedang) terus menatapmu).
4. She will be being at home around noon. (Dia akan sedang di rumah sekitar jam 12 siang).
D. Kalimat pasif dalam pola future continuous tense.
S + will + BE + being + verb3…
Contoh:
1. The Barcelona vs Real Madrid match will
be being watched by me at 3 o’clock tomorrow morning. (Pertandingan Barcelona vs Real Madrid akan sedang ditonton olehku jam 3 subuh besok).
2. A wedding party will be being attended by my parents at 7 tonight . (Sebuah pesta perkawinan akan sedang dihadiri oleh orang tuaku jam 7 malam ini).
3. Wow, you look so beautiful. You will be
being stared by him all the time. (Wow, kamu tampak cantik sekali. Kamu akan (sedang) terus ditatapi olehnya).
E. Dalam pola A, B, C, dan D di atas, will dapat digantikan dengan modal auxiliary bentuk present lainnya, seperti: is/am/are going to, can, may, shall, should, must, ought to, have to, is/am/are able to. Dengan perkecualian “ is/am/are going to”, makna kalimatnya tentu saja berubah tergantung dari modal auxiliary yang digunakan.
Contoh:
1. Don’t worry! I am going to be ok. (Jangan khawatir! Aku akan baik-baik saja).
2. She must be a dentist soon. (Dia harus segera menjadi seorang dokter gigi).
3. I might be watching Barcelona vs Real Madrid match at 3 o’clock tomorrow morning. (Aku mungkin sedang nonton pertandingan Barcelona vs Real Madrid jam 3 subuh besok).
4. Because I’m just a regular human being, my sentences can be wrong sometimes. (Karena saya hanya manusia biasa, kalimat-kalimat saya bisa salah kadang-kadang).
F. Kalimat aktif yang menggunakan pola
past future tense .
S + would + BE + adjective/noun
Contoh:
1. If I had a lot of companies, I would be
very rich. (Jika aku punya banyak perusahaan, aku akan sangat kaya).
2. If I were a rich man, she would be in love with me. (Jika aku seorang yang kaya, dia akan jatuh cinta padaku).
3. He would be at home last night but his job forced him to work all night at his office. (Dia akan berada di rumah tadi malam tetapi pekerjaan memaksanya untuk berkerja semalam suntuk di kantornya).
G. Kalimat pasif dalam pola past future tense.
S + would + BE + verb3…
Contoh:
1. The car would be bought now if the money were enough. (Mobil itu akan dibeli sekarang jika uangnya cukup).
2. The crops would be harvested now if it didn’t rain. (Tanaman itu akan dipanen sekarang jika tidak hujan).
H. Kalimat aktif yang menggunakan pola
past future continuous tense.
S + would + BE + being + adjective/noun
S + would + BE + verb-ing
Contoh:
1. I knew that she would be being at home around noon yesterday. (Aku tahu bahwa dia akan sedang di rumah sekitar jam 12 siang kemarin).
2. She would be reading a book at 8 last night but she didn’t because her friends came over . (Dia akan sedang membaca sebuah buku jam 8 tadi malam tetapi tidak jadi karena teman-temannya datang).
3. We would be studying together in the library at noon yesterday but none of my friends came. (Kami akan sedang belajar bersama di perpustakaan jam 12 kemarin tetapi tidak satupun dari temanku yang datang).
4. I would be preparing for my exam now if I weren’t sick. (Aku akan sedang mempersiapkan diri untuk ujianku sekarang jika aku tidak sakit).
I. Kalimat pasif dalam pola past future continuous tense.
S + would + BE + being + verb3 …
Contoh:
1. The book would be being read by her at 8 last night but it wasn’t because her friends came over. (Buku itu akan sedang dibaca olehnya jam 8 tadi malam tetapi tidak jadi (sedang dibaca) karena teman-temannya datang).
2. My meal would be being prepared by my mom now if she were home. (Makananku akan sedang dipersiapkan oleh ibuku sekarang jika dia ada di rumah).
J. Dalam pola F, G, H, dan I di atas, would dapat digantikan dengan modal auxiliary bentuk past lainnya, seperti: was/were going to, could, might, should, had to, was/were able to, used to. Dengan perkecualian “was/were going to”, makna kalimatnya tentu saja berubah tergantung dari modal auxiliary yang digunakan.
Contoh:
1. She was going to be reading a book at 8 last night but she didn’t because her friends came over. (Dia akan sedang membaca sebuah buku jam 8 tadi malam tetapi tidak jadi karena teman-temannya datang).
2. He had to be at home because no one looked after his little brother. (Dia harus berada di rumah karena tidak ada (orang) yang menjaga adiknya).
3. That person used to be very rich. (Orang itu dulunya sangat kaya).
K. Kalimat aktif pada semua tensis yang main verbnya harus diikuti oleh infinitive tetapi objectnya berupa adjective/noun.
S + verb + TO BE + adjective/noun
Main verb yang dimaksud antara lain:
want (ingin),
need (perlu/butuh),
try (mencoba/berusaha),
decide (memutuskan),
attempt (berusaha/mencoba),
suggest (menyarankan), dst.
Contoh:
1. I want to be with you forever. (Aku ingin berada di sampingmu selamanya).
2. I have tried hard to be nice to him. (Aku telah berusaha keras (berbuat) baik kepadanya).
3. My father suggested me to be a pilot. (Ayahku menyaran aku menjadi pilot).
4. Andi starts to be interested in playing golf. (Andi mulai tertarik bermain golf).
Atau jika diikuti oleh passive voice .
S + verb + TO BE + verb3 + by + noun…
Contoh:
1. I want my car to be repainted . (Aku ingin/mau mobilku dicat ulang).
2. The house needs to be repaired. (Rumah itu perlu diperbaiki).
3. Due to bad weather, the flight has got to
be delayed. (Karena cuaca buruk, penerbangan harus ditunda).
NOTE: Dalam pola ini BE sebenarnya dalam bentuk infinitive (i.e. TO BE).
L. Kalimat perintah jika kalimatnya menggunakan adjective atau noun.
BE + adjective/noun!
Contoh:
1. Be careful! (Hati-hati!)
2. Don’t move! Be at where you are now! (Jangan bergerak! Tetaplah berada dimana kamu berada sekarang!)
3. Be aware of dogs! (Awas ada anjing!)
4. Don’t be disappointed! (Jangan/tidak usah kecewa!)
M. BE juga digunakan dalam kalimat
present subjunctive mood , jika object kalimatnya menggunakan adjective/noun:
S + verb + that + S + BE + adjective/noun…
atau jika objectnya dalam kalimat pasif:
S + verb + that + S + BE + verb3…
NOTE:
Verb di main clause (clause sebelum that) bisa dalam
semua tensis. Verb yang mengikuti pola ini antara lain:
demand
(menuntut),
decree
(mendekritkan/memutuskan/menetapkan),
insist (mendesak),
request
(memohon/meminta),
ask (meminta/menyuruh),
suggest
(menyarankan),
recommend (merekomendasikan/menganjurkan),
advise
(menasihati), propose (mengusulkan),
order
(memerintahkan/menyuruh),
require (mempersyaratkan/mengharuskan),
urge (mendorong/mendesak),
command
(memerintahkan),
stipulate
(menetapkan), etc.
Verb ini dapat juga dalam bentuk adjective (verb3), misalnya: demanded, advised, dst.
Selain verb di atas, adjective berikut juga mengikuti pola ini.
important
(penting),
necessary (perlu/penting),
essential
(penting),
vital (penting),
imperative
(harus/tidak boleh tidak),
obligatory (wajib),
urgent (urgen/sangat mendesak),
mandatory
(wajib), etc.
Contoh:
1. The doctor suggested that I be at home resting. (Dokter menyarankan (agar) aku tinggal di rumah beristirahat).
2. I advised that she not be jealous. (Aku menasihati (agar) dia tidak usah cemburu).
3. The judges ordered that he be truthful . (Hakim-hakim menyuruh (agar) dia jujur).
4. I insist that I be told the truth. (Aku mendesak (agar) aku diberitahu yang sebenarnya).
5. It is very important that we not be
hateful to each other. (Sangatlah penting bahwa kita tidak saling benci satu sama lain).